Wahai pak presiden…
Engkau adalah pemimpin yang kami anggap paling tepat
memimpin negeri ini..
Kami begitu setia membelamu..
Mulai dari pencalonan presiden, banyak orang yang mengatakan
anda tidak setia karna masa jabatan gubernur belum selesai sudah mau jadi calon
presiden,,pemimpin yang hanya bermodalkan popularitas..
Tapi itu tidak mngubah pndirian kami tntang pmimpin yang
paling tepat..
Revolusi mental selalu didengungkan, tidak ada lagi koalisi
bagi2 kursi yang ada hanyalah kerja sama tanpa syarat dan memberantas korupsi
menjdi prioritas utama..
Embel2 inilah yang smakin mmbuat kami optimis akan Indonesia
yang lebih maju jika dpimpin bapak…
Tapi, setelah bapak dilantik mulai muncul keraguan dibenak
kami mulai dari pemilihan menteri yang terkesan bagi2 kekuasaan dengan partai
pendukung yg pdahal dlunya kami kenal dengan kerja sama tanpa syarat…
Pemilihan jaksa agung yang berasal dari orang partai,,
Pengusulan calon
kapolri yang telah menjadi tersangka oleh KPK…
Sampai akhirnya wakil ketua KPK yang ditangkap dengan alasan yang dipaksakan…
Wahai Pak Presiden, sekarang kami mulai ragu untuk
membelamu….
Sudah banyak pendukungmu yang kini berbalik badan dan
meragukanmu,,kau terlalu setia pada partai pengusungmu….
Ingatlah Pak Presiden meskipun partai politik yang mengusung
anda tetapi kamilah yang memilih bapak menjadi presiden…
Berbaktilah pada RAKYAT bukan pada PARTAI pengusung bapak…